Jumat, 14 September 2012

Anggrek Part 2

Perbanyakan Anggrek Perbanyakan tanaman anggrek dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu generative dan vegetative. Perbanyakan generative dilakukan dengan biji. Biji anggrek sangat kecil dan tidak mempunyai endosperm sehingga perkecambahan di alam sangat sulit tanpa bantuan jamur yang bersimbiosis dengan biji tersebut. Sedangan perbanyakan secara vegetative dapat dilakukan dengan beberapa cara yakni : a. Bahan stek Bahan stek diambil dengan memotong dari bagian tanaman anggrek yang masih hidup. Ukuran panjang stek sekitar 30 – 50 cm. ada dua jenis stek yaitu stek ujung dan tengah. Stek tengah memiliki buku yang mengandung calon tunas. Bahan stek dapat langsung ditanam di pot atau tanah. b. Pembelahan anakan (Pseudobulb) Teknik perbanyakan ini hanya dapat dilakukan pada anggrek tipe simpodial. Pada bulb yang telah kering dan kehilangan daun dilakukan pemisahan. Hal ini bertujuan agar mata tunas yang terdapat di bagian bawah bulb dapat tumbuh menjadi tanaman baru. Pemisahan dilakukan dengan memotong setengah lingkaran rhizome dengan pisau yang tajam. Rhizom baru dapat dipisahkan setelah tunas tumbuh dan memiliki akar. c. Keiki Perbanyakan keiki (bayi) umumnya dilakukan pada jenis Dendrobium sp. Pada anggrek jenis ini sering dijumpai tanaman kecil yang keluar dari buku tanaman dewasa. Keiki dapat dipisahkan dari tanaman induk setelah memiliki jumlah akar yang cukup. d. Kultur jaringan (Tissue culture) Kultur jaringan merupakan usaha pengisolasian,penumbuhan, dan regenerasi protoplast (bagian yang hidup dari sel), sel/agregat sel atau bagian tanaman di dalam suatu lingkungan aseptic dan terkendali. Keuntungan perbanyakan dengan cara ini adalah dapat dihasilkan hibrida unggul dalam jumlah yang besar. Perbanyakan tanaman dengan kultur jaringan membutuhkan investasi awal yang besar.

Anggrek Part 1



Anggrek merupakan tanaman bunga hias berupa benalu yang bunganya indah. Anggrek dikenal sejak 200 tahun lalu dan pada 50 tahun terakhir ini mulai dibudidayakan secara luas di Indonesia. Anggrek termasuk famili Orchidaceae (800 genus, 25.000 spesies). Di alam bebas, anggrek bersifat epifit, di dunia terdapat 750 famili, 35.000 hibrida sedangkan di Indonesia terdapat 6.000 jenis dan 500 jenis sudah dibudidayakan.
Jenis / family Anggrek :




Berdasarkan sifat hidupnya anggrek dibedakan menjadi 3 yaitu :
   1.      Anggrek Ephytis
Adalah jenis anggrek yang hidup pada batang / pohon lain tanpa merusak atau merugikan yang ditumpangi. Alat yang digunakan untuk menempel adalah akar, sedangkan untuk mencari makan menggunakan akar udara.
   2.      Anggrek semi Ephytis
Adalah jenis anggrek yang menemel pada tanaman lain namun tidak merusak/merugikan tanaman yang ditumpangi, hanya saja akar yang melekat juga berfungsi sebagai akar udara yaitu untuk mencari makan untuk berkembang.
  3.      Anggrek tanah / Terrestris
Adalah jenis anggrek yang hidup di atas tanah.

Berdasarkan pola pertumbuhan tanamannya anggrek dibedakan menjadi dua tipe :
  1.      Simpodial
Anggrek ini merupakan jenis anggrek yang mempunyai lebih dari satu titik tumbuh. Tunas baru muncul di sekitar batang utama, bunga bisa muncul di pucuk atau sisi batang, tetapi ada juga yang muncul dari akar tinggal. Batangnya menyimpan air dan cadangan makanan atau umbi semu. Jenis anggrrek ini dapat diperbanyak dengan cara split, pemisahan keiki, biji.
Contoh : Dendroium sp., Cattleya sp.
   2.      Monopodial
Adalah anggrek yang hanya memiliki satu batang dan satu titik tumbuh saja. Bunganya tumbuh dari ujung batang. Anggrek ini dapat diperbanyak dengan stek batang dan biji.
Contoh : Vanda sp., Phalaenopsis sp. (Anggrek bulan)

Morfologi tanaman Anggrek :
 Daun
Bentuk bervariasi, sempit sampai bulat memanjang, tidak mempunyai tulang daun yang berbentuk jala menyebar, tapi sejajar dengan helaian daun. Tebal bervariasi, tipis sampai tebal berdaging (sukulen). Vanda membulat seperti pistil. Daun melekat pada batang, kedudukan satu helai tiap buku dan berhadapan dengan daun buku berikutnya (tiap buku terdapat 2 helai daun yang berhadapan).

·         Batang
Bentuk batang monopodial : batang tanaman hanya mempunyai sumbu utama (pertumbuhan batang tidak terbatas) . Bentuk batang sympodial : pertumbuhan ujung batang terbatas. Batang tumbuh setelah maksimum berhenti, tumbuh anakan baru yang duhubungkan dengan rizome (antara rizome dan daun disebut pseudobulb).

·         Akar
Akar  epifit, lunak dan mudah patah, ujung meruncing, licin, sedikit lengket. Mempunyai lapisan vilamen yang bersifat spongy (berongga), dibawahnya terdapat lapisan yang mengandung klorofil.  Mudah melekat, akar yang tua berwarna coklat dan kering. Pada monopodial, terdapat akar aerial (akar keluar dari batang atas). Akar aerial yang aktif ujungnya hijau, hijau keputihan, kuning kecoklatan, licin dan mengkilat.

·         Bunga
a.       Struktur Bunga (sepal, petal, labelum, putik-sari, ovari)
Sepal/kelopak bunga/daun bunga : ada 3 sepal, bentuknya agak sama. Sepal teratas (sepalum dorsale), 2 sepal kanan-kiri (sepala lateralia). Petal/mahkota bunga/daun mahkota : ada 3 petala (waktu kuncup petal terbungkus sepal), 2 petal teratas bentuknya sama (petala lateralia), petal ke 3 bentuknya berbeda (labellum/bibir/lidah).
b.      Karangan bunga (inflorescentia)
Akrante : Tanaman dimana inflorescentianya keluar dari ujung batang. Contohnya : cattleya, oncidium, coelogyne.
Pleurante : inflorescentianya keluar dari samping batang (antar helaian daun). Contohnya : dendrobium, arachis, vanda, ascosenda.
c.       Gymnostenium/ gimnostemium/alat kelamin
Keistimewaan bunga anggrek
1. Bentuk gynaecium/ putik bersatu dengan stamina/ benang sari
2. Semua anggrek bersifat hermaprodit, polen dan putik terdapat dalam satu bunga (monoandreae)
Gynaecium dan stamen membentuk tiang yang disebut column. Pada gynostenium terdapat stigma (kepala putik), merupakan suatu lubang, dalam stigma terdapat getah untuk menerima pollinia (tepung sari). Tepung sari mengelompok disebut pollinia (apabila tidak mempunyai lempeng perekat/ discus viscidis) dan pollinarium (apabila mempunyai discus viscidis), pollinia melekat pada ujung column dan tertutup dengan cap,  jumlah pollinia tidak sama (2,4,6,8), contoh : cattleya (4), vanda (2).
d.      Buah
Merupakan buah kapsular berbelah 6, biji dalam 1 buah sangat banyak, tidak mempunyai endosperm (± 900.000 biji), catleya  dan vanda 5 juta biji/buah.

The Ladies

 

The Ladies....
sebutan yang dikasih temen-temen kelas buat aq n tmen2Q...
alasannya..???
secara kita2 cuma ada 6 orang cewek dalam satu kelas, tapi yang disebut "the ladies" cuma 4 orang aja
aku, ooing, ayu, halla. Kemanapun kita pergi selalu bareng, sama2 pake jilbab, jadi kalo ngobrol alwasy nyambung gitu...

Ooing itu anaknya paling mungil diantara kita semua, umurnya juga paling muda, dia anak Bondowoso. Ooing orangnya tuch simple tapi doyan banget yang namanya shopping, tapi wajar lah namanya juga cewek. Yang jelas Ooing orangnya baik dech. Awal kuliah dulu sering banget maen ke kosan, ngerjain tugas bareng, makan bareng, de el el.
Ayu orangnya paling bongsor diantara kita semua, dewasa banget, dan penampilannya cewek banget gitu loh, beda sama yang laen,,, hehehehe (peace ayyy). Paling suka sama yang namanya bakso, meskipun sehari udah maem bakso 3 kali, diajak makan bakso pasti mau, ga pernah bosen dech pkoknya. Ayu suka ngajak makan, n kita2 sering banget hunting makanan enak di sekitar kampus, apalagi yang namanya BAKSO...hahahhaha










Halla tuch orangnya paling tertutup diantara kita semua. Suka ga enakan sama temen, n penampilan simple lah kayak Ooing n aku. Biasanya kalo berangkat kuliah aku selalu bareng halla, ya tergantung makulnya sech sama pa gak. Sering keluar bareng sama aku kalo kita lagi pengen ngilangin stress, n tujuannya ya pasti tempat makan atau sekedar liat2 baju di mall (parah banget yaa),,,hahahahaha
Yang jelas The Ladies adalah best friendQ banget,,,
luph U all....