Jumat, 14 September 2012

Anggrek Part 1



Anggrek merupakan tanaman bunga hias berupa benalu yang bunganya indah. Anggrek dikenal sejak 200 tahun lalu dan pada 50 tahun terakhir ini mulai dibudidayakan secara luas di Indonesia. Anggrek termasuk famili Orchidaceae (800 genus, 25.000 spesies). Di alam bebas, anggrek bersifat epifit, di dunia terdapat 750 famili, 35.000 hibrida sedangkan di Indonesia terdapat 6.000 jenis dan 500 jenis sudah dibudidayakan.
Jenis / family Anggrek :




Berdasarkan sifat hidupnya anggrek dibedakan menjadi 3 yaitu :
   1.      Anggrek Ephytis
Adalah jenis anggrek yang hidup pada batang / pohon lain tanpa merusak atau merugikan yang ditumpangi. Alat yang digunakan untuk menempel adalah akar, sedangkan untuk mencari makan menggunakan akar udara.
   2.      Anggrek semi Ephytis
Adalah jenis anggrek yang menemel pada tanaman lain namun tidak merusak/merugikan tanaman yang ditumpangi, hanya saja akar yang melekat juga berfungsi sebagai akar udara yaitu untuk mencari makan untuk berkembang.
  3.      Anggrek tanah / Terrestris
Adalah jenis anggrek yang hidup di atas tanah.

Berdasarkan pola pertumbuhan tanamannya anggrek dibedakan menjadi dua tipe :
  1.      Simpodial
Anggrek ini merupakan jenis anggrek yang mempunyai lebih dari satu titik tumbuh. Tunas baru muncul di sekitar batang utama, bunga bisa muncul di pucuk atau sisi batang, tetapi ada juga yang muncul dari akar tinggal. Batangnya menyimpan air dan cadangan makanan atau umbi semu. Jenis anggrrek ini dapat diperbanyak dengan cara split, pemisahan keiki, biji.
Contoh : Dendroium sp., Cattleya sp.
   2.      Monopodial
Adalah anggrek yang hanya memiliki satu batang dan satu titik tumbuh saja. Bunganya tumbuh dari ujung batang. Anggrek ini dapat diperbanyak dengan stek batang dan biji.
Contoh : Vanda sp., Phalaenopsis sp. (Anggrek bulan)

Morfologi tanaman Anggrek :
 Daun
Bentuk bervariasi, sempit sampai bulat memanjang, tidak mempunyai tulang daun yang berbentuk jala menyebar, tapi sejajar dengan helaian daun. Tebal bervariasi, tipis sampai tebal berdaging (sukulen). Vanda membulat seperti pistil. Daun melekat pada batang, kedudukan satu helai tiap buku dan berhadapan dengan daun buku berikutnya (tiap buku terdapat 2 helai daun yang berhadapan).

·         Batang
Bentuk batang monopodial : batang tanaman hanya mempunyai sumbu utama (pertumbuhan batang tidak terbatas) . Bentuk batang sympodial : pertumbuhan ujung batang terbatas. Batang tumbuh setelah maksimum berhenti, tumbuh anakan baru yang duhubungkan dengan rizome (antara rizome dan daun disebut pseudobulb).

·         Akar
Akar  epifit, lunak dan mudah patah, ujung meruncing, licin, sedikit lengket. Mempunyai lapisan vilamen yang bersifat spongy (berongga), dibawahnya terdapat lapisan yang mengandung klorofil.  Mudah melekat, akar yang tua berwarna coklat dan kering. Pada monopodial, terdapat akar aerial (akar keluar dari batang atas). Akar aerial yang aktif ujungnya hijau, hijau keputihan, kuning kecoklatan, licin dan mengkilat.

·         Bunga
a.       Struktur Bunga (sepal, petal, labelum, putik-sari, ovari)
Sepal/kelopak bunga/daun bunga : ada 3 sepal, bentuknya agak sama. Sepal teratas (sepalum dorsale), 2 sepal kanan-kiri (sepala lateralia). Petal/mahkota bunga/daun mahkota : ada 3 petala (waktu kuncup petal terbungkus sepal), 2 petal teratas bentuknya sama (petala lateralia), petal ke 3 bentuknya berbeda (labellum/bibir/lidah).
b.      Karangan bunga (inflorescentia)
Akrante : Tanaman dimana inflorescentianya keluar dari ujung batang. Contohnya : cattleya, oncidium, coelogyne.
Pleurante : inflorescentianya keluar dari samping batang (antar helaian daun). Contohnya : dendrobium, arachis, vanda, ascosenda.
c.       Gymnostenium/ gimnostemium/alat kelamin
Keistimewaan bunga anggrek
1. Bentuk gynaecium/ putik bersatu dengan stamina/ benang sari
2. Semua anggrek bersifat hermaprodit, polen dan putik terdapat dalam satu bunga (monoandreae)
Gynaecium dan stamen membentuk tiang yang disebut column. Pada gynostenium terdapat stigma (kepala putik), merupakan suatu lubang, dalam stigma terdapat getah untuk menerima pollinia (tepung sari). Tepung sari mengelompok disebut pollinia (apabila tidak mempunyai lempeng perekat/ discus viscidis) dan pollinarium (apabila mempunyai discus viscidis), pollinia melekat pada ujung column dan tertutup dengan cap,  jumlah pollinia tidak sama (2,4,6,8), contoh : cattleya (4), vanda (2).
d.      Buah
Merupakan buah kapsular berbelah 6, biji dalam 1 buah sangat banyak, tidak mempunyai endosperm (± 900.000 biji), catleya  dan vanda 5 juta biji/buah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar